Teknik Memberi Sugesti Dalam Rinai Kabut Singgalang

ALIYA NURLELA
Novelis, pegiat (Forum Aktif Menulis) FAM Indonesia

Muhammad Subhan lahir di Medan, Sumatra Utara, 3 Desember 1980. Berdarah Aceh-Minang. Saat ini berdomisili di Padangpanjang, Sumatra Barat. Bakat menulisnya berkembang sejak tahun 2000 ia memutuskan menggeluti dunia jurnalistik dan bekerja sebagai wartawan di sejumlah surat kabar di Padang. Ia sering diundang menjadi pembicara dalam berbagai pelatihan/seminar tentang kepenulisan/jurnalistik di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi. Beberapa puisi dan tulisannya terkumpul dalam antologi bersama, serta tulisan-tulisan lainnya diterbitkan sejumlah media—baik lokal maupun nasional. Novelnya yang sudah terbit berjudul “Rinai Kabut Singgalang” yang berlatar Minangkabau.
Baca lebih lanjut

Yurnaldi, Mpek-Mpek, dan Buku

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Suatu hari, saya menumpang bermalam di rumah Yurnaldi, mantan wartawan Kompas yang urang awak. Secara kebetulan, saya bersama beliau mendapat amanah sebagai anggota Dewan Perpustakaan Provinsi Sumatra Barat Masa Bakti 2014-2017. Besoknya, kami bersama anggota lainnya, dilantik gubernur Sumatra Barat di gedung baru Perpustakaan Daerah, di Jalan Diponegoro, Padang. Kami pergi bareng, diantar istri beliau, Yuk Lina yang ramah. Baca lebih lanjut

Denyut Religiusitas Dalam Lautan Sajadah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Judul: Lautan Sajadah (Antologi Puisi)
Penulis: Afdal Nur, dkk
Editor: Sulaiman Juned & Muhammad Subhan
Penerbit: VisiGraf, Padang
Cetakan: I, April 2009
Tebal: 154 halaman

MANUSIA sebagai makhluk budaya setiap saat dihadapkan dengan formula rasa dari daya cipta, kemudian lahirlah karya sastra lewat proses kreatif yang panjang. Proses itu membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan segala permainan perasaan, lalu menemukan kepuasan ketika produk yang dilahirkan tanpa cacat. Tetapi, cacat-tidaknya, adalah semu.
Baca lebih lanjut

Mengurai Benang Kusut TSN

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

TEMU Sastrawan Nusantara (TSN) ke-3 yang berlangsung di Padang tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2014 telah berakhir—sebutan ‘ke-3’ istilah saya karena event ini sudah tiga kali digelar dengan pelaksana dan anggaran yang sama. Sedikitnya, menurut keterangan panitia, diundang 50 sastrawan dari seluruh Indonesia dan utusan luar negeri, walau kenyataannya peserta yang hadir hanya sekitar 30 orang saja. Betul-betul sangat sedikit. Peserta didominasi sastrawan asal Sumatra Barat khususnya Padang dan beberapa sastrawan dari luar kota seperti Aceh, Bandung, Malang, dan minus peserta luar negeri, kecuali satu pembicara dari Maroko—itu pun konon bukan peserta undangan melainkan tamu IAIN Imam Bonjol Padang yang “ditumpangi” di acara tersebut.
Baca lebih lanjut

Kenapa Numera Diawasi?

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

BILA Bang Darman Moenir (DM) yang menulis, saya paling suka sekali membacanya. Tulisan-tulisan beliau mencerahkan, cerdas, juga menambah wawasan baru. Tapi sayang, maaf, cenderung memprovokasi.

Esai beliau, Awas(i) Numera (Haluan, Senin 6/2), menurut saya yang awam dapat memecah belah hubungan baik (ukhuwah) sesama pelaku sastra, tidak saja di Sumatra Barat, tetapi juga antarsastrawan di luar Sumatra Barat khususnya Malaysia yang “dihujat” dengan sejumlah tuduhan. Esai itu, tersebar pula di jejaring sosial dan secara terbuka dibaca oleh beberapa sastrawan Malaysia yang merencanakan datang dalam acara Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya di Padang, 16-18 Maret 2012 mendatang.
Baca lebih lanjut

Awas(i) Numera!

DARMAN MOENIR
Sastrawan

BELAKANGAN, secara khusus sebagian kecil pelaku sastra diberi persoalan oleh Numera. Saya juga tidak paham tetapi melalui dunia maya kemudian mengetahui, Numera singkatan Nusantara Melayu Raya.

Dari Segendong Kedatangan (ini bahasa Malaysia) yang berarti Alas Bakul, Menifes atau Pembukaan, Numera didirikan oleh sastrawan dan budayawan Malaysia, dan untuk kepentingan Malaysia. Numera ditubuhkan untuk mengisi cita-cita yang lebih dinamik bagi memerhatikan kepentingan sastrawan yang daif dan uzur.
Baca lebih lanjut

Guru Menulis = Keliling Dunia

REFDINAL CASTERA, S.Pd
Guru, novelis, cerpenis, penulis puisi, essai dan jurnalis

Kiranya, sesuatu yang spektakular bila sekitar tiga juta guru atau pendidik di negara ini sepakat untuk menulis buku memoar atau pengalaman hidupnya. Di mana buku yang ditulis itu akan bermanfaat bagi guru atau orang yang menulisnya sebagai suatu kemampuan serta keterampilan kecakapan hidup. Dan, bagi si pembaca atau orang lain, dapat dijadikan sebagai pembelajaran serta motivasi positif dalam mengarungi kehidupan yang memang tidak mudah tapi penuh dengan banyak tantangan. Tak bisa dibayangkan, sungguh betapa akan kayanya Ibu Pertiwi ini dengan buku yang ditulis oleh guru.
Baca lebih lanjut

BEM F-MIPA UNP Gelar Seminar Nasional Kepenulisan

dakwatuna.com – Padang. Penulis buku “Catatan Hati Seorang Istri”, Asma Nadia, akan tampil berbicara dalam Seminar Kepenulisan Nasional di Kampus Universitas Negeri Padang (UNP), Ahad (23/11), mendatang. Seminar itu digelar BEM Fakultas MIPA UNP dalam rangka memperingati Mother Day’s 2014.

Selain Asma Nadia, BEM Fakultas MIPA UNP juga mengundang motivator kepenulisan dari Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, yaitu Muhammad Subhan. Selain Ketua FAM Indonesia, Muhammad Subhan juga dikenal sebagai seorang jurnalis dan penulis.
Baca lebih lanjut

“Takhayul” Bendera Setengah Tiang

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Minangkabau di masa pra-Islam belum mengenal adagium “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”. Kata “adat” pun belum dikenal dalam budaya Minangkabau. Orang Minangkabau kuno menganut ajaran Hindu dan Budha, termasuk animisme. Ketika pendakwah-pendakwah Islam datang, wajah dan jiwa Minangkabau berubah dari aslinya. Adat dan Islam bersanding mesra, saling menguatkan.
Baca lebih lanjut

Menanak

Muhammad Subhan

MENANAK

dan, tanyamu;
apakah kaumenulis puisi?

di antara kita ada jeda; senja

aku menjawab; tidak
aku hanya menanak nasi
dalam puisi

2014
Baca lebih lanjut