JAKARTA, suaramerdeka.com – Karya dan proses kreatif sastrawati Indonesia Sastri Bakry dan Zubaidah Djohar diperbincangkan di Negeri Melaka, Malaysia, Sabtu (7/11), di Lanai Seni Kebudayaan dan Kesenian Negeri Melaka. Baca lebih lanjut
Tag Archives: Sastri Bakry
Membaca Dunia Kontemplasi Kemala
SASTRI BAKRY
Novelis, Penyair, Aktivis Perempuan
Pengantar
Ahmad Khamal Abdullah, Sastrawan Negara dan Pemenang SEA WRITE AWARD 1986 dari Malaysia ini saya kenal ketika acara baca puisi di Rumah Puisi Taufiq Ismail, Aie Angek. Dato Kemala—begitu biasa saya memanggil namanya—adalah tamu kehormatan. Tentu saja karena Dato Kemala dan rombongannya saat itu membawa misi kemanusiaan. Misi kepedulian Akademi Penyair Malaysia (APMA) atas musibah gempa di Padang. Sebuah buku berjudul Gempa di Padang dilewakan di sana. Tanggal persisnya saya tak ingat. Sekitar awal Februari 2010. Banyak penyair yang hadir baca puisi. Selain saya, ada Basril Jabar, Wisran Hadi (alm), Rusli Marzuki Saria, Muhammad Ibrahim Ilyas, Iwan Soekri, Muhammad Subhan, dan beberapa sastrawan lain yang saya tak ingat namanya. Tak ketinggalan tuan rumah Taufiq Ismail dan rombongan Malaysia lainnya.
Kali kedua, saya jumpa lagi baca puisi di rumah Walikota Pariaman, bersama Iwan Soekri dan penyair Pariaman. Masih dalam misi kemanusiaan gempa di Pariaman. Saya menjadi iri dan terinspirasi melihat kepedulian mereka. Terus terang seniman Sumatra Barat belum sempat memerhatikan hal demikian karena masih asyik “memerhatikan diri sendiri”. Rasanya ingin juga menggerakkan seniman dan sastrawan kita. Baca lebih lanjut
Ditulis dalam Apresiasi
12 Prosiding Dibukukan, Puisi 100 Penyair Dilaunching
Bandung – Kawah Putih kawasan Ciwidey menjadi saksi berakhirnya Temu Sastra Indonesia-Malaysia (TSIM) ke-3 yang berlangsung 18-20 September 2015 di Bandung, Jawa Barat.
Kunjungan peserta ke objek wisata yang ramai pengunjung itu merupakan wisata budaya yang menjadi salah satu bagian kegiatan TSIM selain seminar internasional bahasa dan sastra Melayu di FIB Unpad, serta malam baca puisi di Kampung Pa’go Ciwidey.
Secara resmi TSIM dibuka Jumat (18/9) di NuArt Gallery dan ditutup Ahad (20/9). Sebanyak 100 penyair dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand mengikuti kegiatan itu. Pada kesempatan tersebut diluncurkan buku antologi puisi “Syair Persahabatan Dua Negara” karya 100 penyair Indonesia-Malaysia. Baca lebih lanjut
Ditulis dalam Berita
Awas(i) Numera!
DARMAN MOENIR
Sastrawan
BELAKANGAN, secara khusus sebagian kecil pelaku sastra diberi persoalan oleh Numera. Saya juga tidak paham tetapi melalui dunia maya kemudian mengetahui, Numera singkatan Nusantara Melayu Raya.
Dari Segendong Kedatangan (ini bahasa Malaysia) yang berarti Alas Bakul, Menifes atau Pembukaan, Numera didirikan oleh sastrawan dan budayawan Malaysia, dan untuk kepentingan Malaysia. Numera ditubuhkan untuk mengisi cita-cita yang lebih dinamik bagi memerhatikan kepentingan sastrawan yang daif dan uzur.
Baca lebih lanjut
Ditulis dalam Esai
Komentar Terbaru