Menjual Sastra di Sektor Pariwisata

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Seandainya Marah Rusli tidak pernah menulis novel ‘Siti Nurbaya’, hari ini, apakah jembatan megah yang membelah Batang Arau di sepanjang Kota Tua Padang itu ada? Mungkin ada, tetapi bukan bernama Jembatan Siti Nurbaya.

Seandainya pula novel itu tidak pernah terbit, legenda Gunung Padang di sisi bibir mulut ‘Muaro’ yang menumpahkan airnya ke Pantai Padang tidak pernah disebut orang. Tumpukan bukit itu tak ubahnya bukit-bukit lain, tidak mengandung cerita apa-apa. Tetapi, gara-gara novel itu, banyak orang datang menaiki Gunung Padang, berwisata, ‘berziarah’ ke kuburan Siti Nurbaya. Baca lebih lanjut

Ingin Juara Lupa Membina

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

LOMBA cipta dan baca puisi serta lomba menulis cerita pendek (cerpen), seringkali diikuti siswa tanpa mengerahkan kemampuan maksimalnya. Itu terjadi karena siswa tidak diberikan pembekalan serius lewat jalur latihan berkelanjutan di lingkungan sekolah.

Setiap guru punya cara berbeda menguji kompetensi siswa. Tapi yang lumrah, jalur uji kompetensi itu ‘tidak dilakukan’, kecuali ‘mencaplok’ siswa yang menurut guru berbakat tapi tidak melalui pembinaan masif dan terencana. Baca lebih lanjut

Sarjana Berjiwa Entrepreneur

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

JAKET itu tergantung lusuh di pundak seorang pria muda. Bibirnya mengering. Di sela bibir itu terselip sebatang rumput liar. Wajahnya murung. Sementara di atas kepalanya, matahari bersinar terik, awan berarak. Tenggorokannya menahan dahaga. Perut lapar.

Iwan Fals memulai lagunya dengan potret pilu; Sarjana Muda yang resah mencari kerja. Keringat bercampur debu jalanan kota. Langkah gontai tak tentu ke mana hendak menuju. Kerja belum didapat. Di lipatan ketiaknya melekat ijazah. Baca lebih lanjut

Membawa Anak ke Toko Buku

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

SAYA merasa bersyukur dapat berinteraksi langsung dengan sastrawan Indonesia Taufiq Ismail sepanjang tahun 2009-2012. Di tahun-tahun itu saya diberi kepercayaan mengurus Rumah Puisi yang berdiri di kaki antara pertemuan dua gunung; Marapi dan Singgalang.

Rumah itu terletak di Aie Angek, masuk ke wilayah administratif Kabupaten Tanah Datar. Jaraknya 6 km dari Padangpanjang, atau 11 km dari arah Kota Bukittinggi. Hampir setiap hari, di saat rinai turun, kabut indah juga ikut turun menyelimuti rumah ini. Baca lebih lanjut

Trauma Healing Pascabencana

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Berita kepada Kawan, Ebiet G. Ade

SELAIN disebabkan faktor alam, bencana adalah cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita. Bukan sekadar menegur, karena mungkin, kita alpa mengingatnya—atau seperti kata Ebiet G. Ade, kita ‘selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa’—tetapi juga memberi hikmah. Baca lebih lanjut

Gerakan Masif Literasi Sekolah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Lima belas menit membaca buku nonpelajaran setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai adalah arahan dalam tahapan penerapan literasi sekolah. Petunjuknya ada dalam buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2016).

Ruh dari gerakan membaca itu termaktub pula dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang memberi pedoman kepada siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua/wali, komite sekolah, alumni; dan/atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Baca lebih lanjut

Bermain Tanpa Mengancam Jiwa

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Fase kanak-kanak dan remaja adalah fase paling rentan dipengaruhi lingkungan. Meskipun didikan di rumah dan di sekolah baik, namun jika pengaruh lingkungan tidak mampu difilter maka anak akan terjerumus, terjebak pada perilaku menyimpang yang merusak kepribadian dan masa depannya.

Sepatutnya sejak dini orangtua dan guru memberi pengawasan super ekstra dan hati-hati. Pendidikan karakter dan keteladan adalah cara paling ampuh membentengi perilaku anak, sehingga ketika mereka berada di tengah masyarakat mampu memilah mana perbuatan baik dan buruk. Baca lebih lanjut

Gerakan Sumbar Menulis

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Deklarasi Gerakan Sumbar Membaca dicanangkan secara resmi Gubernur Sumatra Barat pada pembukaan Minang Book Fair, Jumat, 24 Februari 2017 lalu di Masjid Raya Sumatra Barat, Kota Padang. Pesta buku akbar itu telah berakhir sukses, ditutup pada Ahad, 5 Maret 2017, kemarin.

Minang Book Fair diikuti penerbit-penerbit buku nasional, perpustakaan daerah seluruh Sumatra Barat, penerbit dan perpustakaan perguruan tinggi serta disemarakkan sejumlah acara, di antaranya; talkshow, bedah buku, tablig akbar dan pentas seni. Ribuan pengunjung dari berbagai kota datang meramaikan acara itu. Inilah pameran buku terbesar di Sumatra Barat setelah beberapa tahun sebelumnya Sumbar vakum dari kegiatan-kegiatan pameran buku berskala nasional. Baca lebih lanjut

Pasar Tumpah Membikin Resah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Pasar tempat paling urgen bagi masyarakat. Sebagian besar ekonomi berputar di pasar. Segala kebutuhan masyarakat diperoleh di pasar. Tanpa pasar dipastikan kehidupan manusia modern terganggu.

Pasar tumbuh di tempat-tempat strategis, di lokasi keramaian, mudah terjangkau, memiliki akses transportasi yang lancar untuk angkut mengangkut barang. Sebab isi pasar umumnya dipasok dari luar, khususnya kota-kota satelit di sekitarnya. Tanpa akses itu, dipastikan pasar akan lengang, barang pedagang tak terjual. Efeknya ekonomi masyarakat lumpuh. Kemiskinan terjadi. Baca lebih lanjut

Rokok Membunuhmu!

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

‘MEROKOK membunuhmu!’ Entah serius entah bagarah-garah, pesan itu tertera di bungkus rokok.

Pertanyaannya, jika rokok membunuh, mengapa ‘mesin pembunuh’ itu dibiarkan bebas beredar di tengah masyarakat dan begitu mudah didapat bahkan oleh seorang anak ingusan sekalipun? Jika bagarah-garah, bukankah iklan itu sebentuk ‘kemunafikan’ yang dipertontonkan dan kita icak-icak tidak tahu saja? Pertanyaan lain, seberapa besar pengaruh pesan itu bagi masyarakat yang sudah kecanduan rokok untuk tidak merokok lagi? Baca lebih lanjut