‘Pelita’ yang Mengusik Kesadaran Sosial Kita

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

BAGAIMANA seorang gadis tomboi yang usil, tidak berjilbab, sering telat masuk kelas, tiba-tiba berubah menjadi muslimah yang taat?

Tujuh tahun ia pacaran dengan laki-laki bernama Ilham, tapi tidak pernah menikah dengan orang yang dipacarinya itu—padahal ia yakin Ilham kelak menjadi suaminya. Ilham baik, rajin salat, pendiam, tidak seusil dirinya yang hampir setiap hari menarik-narik jilbab Puti, teman sekelasnya—jilbaber tulen yang lebih dulu mendapat hidayah. Baca lebih lanjut

Mahasiswi UNP Luncurkan Novel

PADANG, KP – Mahasiswi Universitas Negeri Padang, Nova Eka Putri, tahun ini kembali merilis novel terbarunya, ‘Perasaanku Tak Sebercanda Itu’. Novel kedua karya ‘Oppa’—sapaan Nova Eka Putri—ini akan dibedah di aula FIK UNP, Sabtu (30/4), mendatang.

Tampil sebagai pembedah Muhammad Subhan (Penulis & Pegiat Forum Aktif Menulis Indonesia) dan Rofiq L Hayat (Penulis Novel ‘Di Bawah Langit Dua Benua’). Acara tersebut akan dimoderatori M Habibi Adi Cipto, pemuda aktif dari Universitas Andalas Padang.

Menyemarakkan acara, akan hadir juga empat model sampul novel ‘Perasaanku Tak Sebercanda Itu’, yakni Harry Prasetyo, Hierro Juandhamik Bijaksi, Rani Permata Adi dan Deka Andriani RJ. Baca lebih lanjut

Sebingkai Dunia Masa Kecil Agam

EDIT KORAN_001 - Copy

Rakyat Sumbar, 23 Januari 2016

Judul: Rumah di Tengah Sawah
Penulis: Muhammad Subhan
Penerbit: FAM Publishing
Tebal: 157 halaman
Terbit: Agustus 2015
ISBN: 978-602-335-054-4
Harga: Rp40.000,-
Peresensi: Aliya Nurlela*)

CERITA berawal dari tokoh Agam, seorang bocah yang hidup bersama kedua orangtuanya di Tembung, Medan. Hidup dalam himpitan kemiskinan, kesulitan, serta kepahitan ekonomi. Kepahitan demi kepahitan peristiwa dalam hidup Agam menjadi santapannya sejak kecil, dan terus hingga pase perjalanan hidup berikutnya. Baca lebih lanjut

“Senyum Gadis Bell’s Palsy” Novel Terbaru Karya Aliya Nurlela

Cover Senyum Gadis Bell' Palsy BACK ISBN 400 dpi

Novel Senyum Gadis Bell’s Palsy

dakwatuna.com – Pare. Penulis produktif asal Ciamis, Jawa Barat, Aliya Nurlela, kembali merilis novel terbarunya, “Senyum Gadis Bell’s Palsy”. Novel ini menurut rencana akan diluncurkan dan dibedah di Pare dan Nganjuk, Jawa Timur.

“Alhamdulillah, novel ini akhirnya menyapa pembaca setelah novel yang saya tulis sebelumnya, “Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh”,” ujar Aliya Nurlela melalui siaran pers, Selasa (10/11). Baca lebih lanjut

Novel “Bisikan Cinta dari Tuhan” Dibedah

bis

Novel Bisikan Cinta dari Tuhan

PADANG (RIAUPOS.CO) – Novel “Bisikan Cinta dari Tuhan” karya mahasiswa Universitas Andalas, Abdul Halim, dibedah di aula Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, Ahad (25/10).

Acara yang diangkat Forum Al-Irsyad Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang itu diikuti peserta dari kalangan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Padang, di antaranya; Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, Universitas Putra Indonesia YPTK, Universitas Baturahmah, STKIP PGRI, dan IAIN Imam Bonjol Padang. Baca lebih lanjut

Rumah di Tengah Sawah: Merebut Realitas Sosial Menjadi Realitas Sastra

SULAIMAN JUNED
Penyair, Kandidat Doktor Penciptaan Seni ISI Surakarta

Membaca Novel Rumah di Tengah Sawah (RdTS) Karya Muhammad Subhan, di dalamnya tentu memiliki parameter yang mengandung interpretasi pengarang terhadap konsepsi mengenai kehidupan. Kehidupan itu, baik secara langsung maupun secara tidak langsung bergelut dalam pikiran pembaca. Rasa haru yang ditawarkan pengarang tercurah lewat jalan ceritanya. Jadi, cerita dalam sebuah novel itu harus mampu menarik pikiran pembaca melalui insiden-insiden atau peristiwa yang dipilih pengarangnya dengan sengaja lewat awal-konflik-klimaks dan resolusi sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan bahkan rasa penasaran dalam pikiran pembaca. Baca lebih lanjut

Psikologis dan Penanaman Nilai Karakter pada Novel “Rumah di Tengah Sawah”

LILI ASNITA
Penulis & Guru SMAN 4 Bukittinggi

NOVEL Rumah di Tengah Sawah mengingatkan penulis pada kisah pada novel best seller lainnya seperti Laskar Pelangi, Sepatu Dahlan, Negeri 5 Menara yang diangkat dari kisah nyata. Cerita dalam novel tersebut di atas, diawali dari masa kecil yang sulit. Kisah-kisah dari sebuah keluarga yang sederhana bahkan miskin tetapi mempunyai semangat untuk maju.

Aspek Psikologis atau kejiwaan tokoh dalam novel Rumah di Tengah Sawah sudah tergambar awal novel itu, yaitu pertengkaran antara Ibu dan Bapak tokoh Aku (Agam), tentang sebuah keinginan untuk membawa anak berobat. Perbedaan pandangan itu terjadi di hadapan tokoh Aku yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama. Baca lebih lanjut

Segenggam Kisah Rumah di Tengah Sawah

Judul Buku: Rumah di Tengah Sawah
Pengarang: Muhammad Subhan
Penerbit: FAM Publishing
Terbit: Agustus 2015
Cetakan: I (Pertama)
Tebal Buku: 157 halaman, 13 x 9 cm
Resensiator: Lili Asnita

ANAK laki-laki itu menikmati hari-hari indah bersama teman-temannya. Namanya Agam, lahir di sebuah kampung yang sejuk. Bapaknya seorang penjahit dan Ibunya hanya ibu rumah tangga. Agam lahir di Tembung, Medan, di saat Bapaknya pergi ke Aceh mencari pekerjaan. Setelah Agam berumur tiga tahun Bapaknya baru kembali ke Tembung. Untuk bertahan hidup Ibunya bekerja dengan Toke yang diam-diam menyukai Ibu Agam. Ternyata Ibunya seorang wanita tegar dan rela berhenti bekerja demi mempertahankan harga dirinya. Baca lebih lanjut

Muhammad Subhan Luncurkan Novel “Rumah di Tengah Sawah”

Sukses dengan novel perdananya Rinai Kabut Singgalang (2011), Muhammad Subhan meluncurkan novel keduanya berjudul Rumah di Tengah Sawah pada event Talkshow Kepenulisan dan Bedah Novel, Minggu (6/9), di aula SMP Negeri 2 Padang Panjang.

“Secara umum, temanya tentang pendidikan, cita-cita seorang anak bernama Agam ingin sekolah namun berlatar belakang ekonomi lemah. Ayahnya seorang Aceh dan Ibunya Minang. Pesan cerita mengandung semangat kerja keras, persahabatan, tolong menolong pada masyarakat yang masih peduli terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Muhammad Subhan, Rabu (19/8). Baca lebih lanjut

Tragedi Sosial dalam Novel “Rumah di Tengah Sawah”

IRZEN HAWER
Novelis, Guru SMAN 1 Batipuh Tanahdatar

NOVEL Rumah di Tengah Sawah (RDS) hadir melengkapi novel-novel Indonesia yang diangkat berdasarkan kisah nyata pengarangnya. Setelah beberapa novel berjenis memoar-fiktif booming di Indonesia, sekarang hadir di tengah kita Rumah di Tengah Sawah.

Muhammad Subhan sang novelis menyatakan Rumah di Tengah Sawah diangkat dari kisah nyata berlatar desa Tembung-Medan tempat dia menghabiskan masa kecilnya. Dari judulnya, Rumah di Tengah Sawah, sudah membayangkan kepada kita bahwa latarnya berada di tengah alam yang sunyi, berbenteng persawahan dan terpencil di salah satu pelosok Indonesia yang begitu luas. Dalam novel ini kita tidak menjumpai gedung bertingkat, mall atau hiruk-pikuk metropolitan. Justru sekelompok kecil rumah sederhana yang berada di tengah persawahan yang sunyi dengan pola hidup warganya yang sangat sederhana dan miskin. Baca lebih lanjut