MUHAMMAD SUBHAN
Penulis & Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia
Lumrahnya, di Minangkabau, remaja dan pemuda (laki-laki), ketika sudah sampai umur, diharuskan—bahkan dengan kesadaran sendiri—merantau. Meninggalkan kampung halaman, mengadu nasib di negeri orang. Menjadi anak dagang. Mencari induk semang. Berpantang pulang jika belum membawa sesuatu yang membanggakan orang di kampung.
Dari merantau itu, lahir filosofi, karatau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, di kampuang paguno balun (keratau madang di hulu, berbuah berbunga belum, merantau bujang dahulu, di kampung berguna belum). Baca lebih lanjut
Komentar Terbaru