Menyelamatkan Masa Lalu Merawat Masa Depan

MUHAMMAD SUBHAN
Email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

KITA punya masa lalu yang suram. Lebih tiga abad dijajah bangsa asing, salah satunya Belanda. Nenek moyang kita ditindas, diperbudak, kekayaan alam dan kekayaan intelektual kita dikeruk, diangkut, dibawa ke Negeri Kincir Angin itu.

Tetapi, sesuram-suramnya masa lalu, tetap ada kenangan yang patut dijemput, ditelusuri jejaknya setelah merdeka. Diambil kembali, dibawa pulang ke Tanah Air, jika perlu membayarnya dengan harga tidak murah. Tak masalah, sebab ada yang lebih berharga dari rupiah. Baca lebih lanjut

Materi Menulis Kreatif di Pesantren Ramadhan

MUHAMMAD SUBHAN
Email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

MENULIS merupakan tradisi ulama terdahulu. Ulama-ulama di masa lampau banyak yang menulis. Mereka tidak sekadar jago berkhotbah, tetapi juga menuangkan gagasan dan pemikiran ke dalam tulisan, baik di suratkabar, majalah, maupun buku. Karya mereka masih kita temukan dan kita baca hingga kini.

Sebut satu nama paling populer di Minangkabau, ulama yang juga sastrawan, Buya HAMKA, meninggalkan karya-karya fenomenal. Selain tafsir Al-Azhar yang berjilid-jilid itu, kita juga membaca roman-romannya yang mencerminkan kesantunan dan keindahan bahasa. Baca lebih lanjut

Menjual Sastra di Sektor Pariwisata

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Seandainya Marah Rusli tidak pernah menulis novel ‘Siti Nurbaya’, hari ini, apakah jembatan megah yang membelah Batang Arau di sepanjang Kota Tua Padang itu ada? Mungkin ada, tetapi bukan bernama Jembatan Siti Nurbaya.

Seandainya pula novel itu tidak pernah terbit, legenda Gunung Padang di sisi bibir mulut ‘Muaro’ yang menumpahkan airnya ke Pantai Padang tidak pernah disebut orang. Tumpukan bukit itu tak ubahnya bukit-bukit lain, tidak mengandung cerita apa-apa. Tetapi, gara-gara novel itu, banyak orang datang menaiki Gunung Padang, berwisata, ‘berziarah’ ke kuburan Siti Nurbaya. Baca lebih lanjut

Ingin Juara Lupa Membina

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

LOMBA cipta dan baca puisi serta lomba menulis cerita pendek (cerpen), seringkali diikuti siswa tanpa mengerahkan kemampuan maksimalnya. Itu terjadi karena siswa tidak diberikan pembekalan serius lewat jalur latihan berkelanjutan di lingkungan sekolah.

Setiap guru punya cara berbeda menguji kompetensi siswa. Tapi yang lumrah, jalur uji kompetensi itu ‘tidak dilakukan’, kecuali ‘mencaplok’ siswa yang menurut guru berbakat tapi tidak melalui pembinaan masif dan terencana. Baca lebih lanjut

Sarjana Berjiwa Entrepreneur

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

JAKET itu tergantung lusuh di pundak seorang pria muda. Bibirnya mengering. Di sela bibir itu terselip sebatang rumput liar. Wajahnya murung. Sementara di atas kepalanya, matahari bersinar terik, awan berarak. Tenggorokannya menahan dahaga. Perut lapar.

Iwan Fals memulai lagunya dengan potret pilu; Sarjana Muda yang resah mencari kerja. Keringat bercampur debu jalanan kota. Langkah gontai tak tentu ke mana hendak menuju. Kerja belum didapat. Di lipatan ketiaknya melekat ijazah. Baca lebih lanjut

Membawa Anak ke Toko Buku

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

SAYA merasa bersyukur dapat berinteraksi langsung dengan sastrawan Indonesia Taufiq Ismail sepanjang tahun 2009-2012. Di tahun-tahun itu saya diberi kepercayaan mengurus Rumah Puisi yang berdiri di kaki antara pertemuan dua gunung; Marapi dan Singgalang.

Rumah itu terletak di Aie Angek, masuk ke wilayah administratif Kabupaten Tanah Datar. Jaraknya 6 km dari Padangpanjang, atau 11 km dari arah Kota Bukittinggi. Hampir setiap hari, di saat rinai turun, kabut indah juga ikut turun menyelimuti rumah ini. Baca lebih lanjut

Trauma Healing Pascabencana

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Berita kepada Kawan, Ebiet G. Ade

SELAIN disebabkan faktor alam, bencana adalah cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita. Bukan sekadar menegur, karena mungkin, kita alpa mengingatnya—atau seperti kata Ebiet G. Ade, kita ‘selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa’—tetapi juga memberi hikmah. Baca lebih lanjut

Gerakan Masif Literasi Sekolah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Lima belas menit membaca buku nonpelajaran setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai adalah arahan dalam tahapan penerapan literasi sekolah. Petunjuknya ada dalam buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2016).

Ruh dari gerakan membaca itu termaktub pula dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang memberi pedoman kepada siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua/wali, komite sekolah, alumni; dan/atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Baca lebih lanjut

Selamat Jalan, Pak Ucok

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Dunia literasi Kota Padangpanjang berduka. Jumat, 24 Februari 2017, pagi, mantan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Padangpanjang, Darsyaf Hendrizal Datuk Rangkayo Bungsu, S.Pd., berpulang ke Rahmatullah. Innalillahi wainna ilaihi raajiuun…

Saya menerima kabar mengejutkan itu di grup WhatsApp “Padangpanjang Menulis”. Awalnya saya tidak percaya, jangan-jangan hoax. Tetapi setelah sejumlah pejabat dan kawan-kawan wartawan membagikan kabar serupa di grup-grup lainnya, termasuk di media sosial facebook, saya baru yakin bahwa Pak Ucok—demikian Pak Darsyaf Hendrizal akrab disapa—sudah tiada. Baca lebih lanjut

Pasar Tumpah Membikin Resah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Pasar tempat paling urgen bagi masyarakat. Sebagian besar ekonomi berputar di pasar. Segala kebutuhan masyarakat diperoleh di pasar. Tanpa pasar dipastikan kehidupan manusia modern terganggu.

Pasar tumbuh di tempat-tempat strategis, di lokasi keramaian, mudah terjangkau, memiliki akses transportasi yang lancar untuk angkut mengangkut barang. Sebab isi pasar umumnya dipasok dari luar, khususnya kota-kota satelit di sekitarnya. Tanpa akses itu, dipastikan pasar akan lengang, barang pedagang tak terjual. Efeknya ekonomi masyarakat lumpuh. Kemiskinan terjadi. Baca lebih lanjut