Sarjana Berjiwa Entrepreneur

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

JAKET itu tergantung lusuh di pundak seorang pria muda. Bibirnya mengering. Di sela bibir itu terselip sebatang rumput liar. Wajahnya murung. Sementara di atas kepalanya, matahari bersinar terik, awan berarak. Tenggorokannya menahan dahaga. Perut lapar.

Iwan Fals memulai lagunya dengan potret pilu; Sarjana Muda yang resah mencari kerja. Keringat bercampur debu jalanan kota. Langkah gontai tak tentu ke mana hendak menuju. Kerja belum didapat. Di lipatan ketiaknya melekat ijazah. Baca lebih lanjut

Trauma Healing Pascabencana

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Berita kepada Kawan, Ebiet G. Ade

SELAIN disebabkan faktor alam, bencana adalah cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita. Bukan sekadar menegur, karena mungkin, kita alpa mengingatnya—atau seperti kata Ebiet G. Ade, kita ‘selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa’—tetapi juga memberi hikmah. Baca lebih lanjut

Gerakan Masif Literasi Sekolah

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Lima belas menit membaca buku nonpelajaran setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai adalah arahan dalam tahapan penerapan literasi sekolah. Petunjuknya ada dalam buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2016).

Ruh dari gerakan membaca itu termaktub pula dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang memberi pedoman kepada siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua/wali, komite sekolah, alumni; dan/atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Baca lebih lanjut

Bermain Tanpa Mengancam Jiwa

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Fase kanak-kanak dan remaja adalah fase paling rentan dipengaruhi lingkungan. Meskipun didikan di rumah dan di sekolah baik, namun jika pengaruh lingkungan tidak mampu difilter maka anak akan terjerumus, terjebak pada perilaku menyimpang yang merusak kepribadian dan masa depannya.

Sepatutnya sejak dini orangtua dan guru memberi pengawasan super ekstra dan hati-hati. Pendidikan karakter dan keteladan adalah cara paling ampuh membentengi perilaku anak, sehingga ketika mereka berada di tengah masyarakat mampu memilah mana perbuatan baik dan buruk. Baca lebih lanjut

Gerakan Sumbar Menulis

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Deklarasi Gerakan Sumbar Membaca dicanangkan secara resmi Gubernur Sumatra Barat pada pembukaan Minang Book Fair, Jumat, 24 Februari 2017 lalu di Masjid Raya Sumatra Barat, Kota Padang. Pesta buku akbar itu telah berakhir sukses, ditutup pada Ahad, 5 Maret 2017, kemarin.

Minang Book Fair diikuti penerbit-penerbit buku nasional, perpustakaan daerah seluruh Sumatra Barat, penerbit dan perpustakaan perguruan tinggi serta disemarakkan sejumlah acara, di antaranya; talkshow, bedah buku, tablig akbar dan pentas seni. Ribuan pengunjung dari berbagai kota datang meramaikan acara itu. Inilah pameran buku terbesar di Sumatra Barat setelah beberapa tahun sebelumnya Sumbar vakum dari kegiatan-kegiatan pameran buku berskala nasional. Baca lebih lanjut

Rokok Membunuhmu!

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

‘MEROKOK membunuhmu!’ Entah serius entah bagarah-garah, pesan itu tertera di bungkus rokok.

Pertanyaannya, jika rokok membunuh, mengapa ‘mesin pembunuh’ itu dibiarkan bebas beredar di tengah masyarakat dan begitu mudah didapat bahkan oleh seorang anak ingusan sekalipun? Jika bagarah-garah, bukankah iklan itu sebentuk ‘kemunafikan’ yang dipertontonkan dan kita icak-icak tidak tahu saja? Pertanyaan lain, seberapa besar pengaruh pesan itu bagi masyarakat yang sudah kecanduan rokok untuk tidak merokok lagi? Baca lebih lanjut

Pedagang Kaki Lima

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

Sebuah keluarga di Pesisir Selatan memperlebar dapur rumahnya. Di tanah dapur itu, berdiri sebatang pohon Pokat tua berbuah lebat. Ada keinginan orangtua empunya rumah menebang pohon itu karena dianggap mengganggu pembangunan dapur. Tetapi, seorang anaknya berpikir lain, pohon itu jangan ditebang, dibiarkan tumbuh di tengah-tengah dapur. Baca lebih lanjut

Mahasiswi UNP Luncurkan Novel

PADANG, KP – Mahasiswi Universitas Negeri Padang, Nova Eka Putri, tahun ini kembali merilis novel terbarunya, ‘Perasaanku Tak Sebercanda Itu’. Novel kedua karya ‘Oppa’—sapaan Nova Eka Putri—ini akan dibedah di aula FIK UNP, Sabtu (30/4), mendatang.

Tampil sebagai pembedah Muhammad Subhan (Penulis & Pegiat Forum Aktif Menulis Indonesia) dan Rofiq L Hayat (Penulis Novel ‘Di Bawah Langit Dua Benua’). Acara tersebut akan dimoderatori M Habibi Adi Cipto, pemuda aktif dari Universitas Andalas Padang.

Menyemarakkan acara, akan hadir juga empat model sampul novel ‘Perasaanku Tak Sebercanda Itu’, yakni Harry Prasetyo, Hierro Juandhamik Bijaksi, Rani Permata Adi dan Deka Andriani RJ. Baca lebih lanjut

Ketika Sastrawan Bersilaturahim

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Silaturahim itu indah. Kata Nabi, dapat memanjangkan usia dan memudahkan rezeki. Setidaknya itu pula yang saya rasakan ketika diundang sebagai salah seorang peserta Silaturahim Sastrawan Sumatra Barat 2015, Sabtu, 22 Agustus 2015, lalu di Hotel Basko Padang.

Dan benarlah, di tengah-tengah para sastrawan senior itu, saya merasa lebih muda—walau lima tahun lagi sudah kepala empat. Di hari itu juga, rezeki saya bertambah; dapat segelas-dua gelas kopi, sepiring kue dan nasi, berjumpa kawan-kawan lama yang belasan tahun tak bersua, dan tentu juga dihadiahi panitia buku gratis sebab sepotong esai dan sekerat cerpen saya ikut dicetak di dua buku: Dari Kemilau Masa Lalu (Kumpulan Esai dan Kritik Sastra) dan Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu (Kumpulan Cerpen). Panitia meluncurkan tiga buku, satu lagi berjudul Patah Tumbuh Hilang Berganti (Kumpulan Puisi). Selain itu, ikut diluncurkan beberapa buku karya sastrawan Sumatra Barat lainnya. Baca lebih lanjut

Tragedi Sosial dalam Novel “Rumah di Tengah Sawah”

IRZEN HAWER
Novelis, Guru SMAN 1 Batipuh Tanahdatar

NOVEL Rumah di Tengah Sawah (RDS) hadir melengkapi novel-novel Indonesia yang diangkat berdasarkan kisah nyata pengarangnya. Setelah beberapa novel berjenis memoar-fiktif booming di Indonesia, sekarang hadir di tengah kita Rumah di Tengah Sawah.

Muhammad Subhan sang novelis menyatakan Rumah di Tengah Sawah diangkat dari kisah nyata berlatar desa Tembung-Medan tempat dia menghabiskan masa kecilnya. Dari judulnya, Rumah di Tengah Sawah, sudah membayangkan kepada kita bahwa latarnya berada di tengah alam yang sunyi, berbenteng persawahan dan terpencil di salah satu pelosok Indonesia yang begitu luas. Dalam novel ini kita tidak menjumpai gedung bertingkat, mall atau hiruk-pikuk metropolitan. Justru sekelompok kecil rumah sederhana yang berada di tengah persawahan yang sunyi dengan pola hidup warganya yang sangat sederhana dan miskin. Baca lebih lanjut