Ingin Juara Lupa Membina

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@gmail.com

LOMBA cipta dan baca puisi serta lomba menulis cerita pendek (cerpen), seringkali diikuti siswa tanpa mengerahkan kemampuan maksimalnya. Itu terjadi karena siswa tidak diberikan pembekalan serius lewat jalur latihan berkelanjutan di lingkungan sekolah.

Setiap guru punya cara berbeda menguji kompetensi siswa. Tapi yang lumrah, jalur uji kompetensi itu ‘tidak dilakukan’, kecuali ‘mencaplok’ siswa yang menurut guru berbakat tapi tidak melalui pembinaan masif dan terencana. Baca lebih lanjut

Santri Diniyyah Puteri Padangpanjang Juara Lomba Cerpen

Batusangkar – Dua santriwati Madrasah Aliyah Kulliyyatul Mu’allimaat el-Islamiyyah (MA-KMI) Perguruan Diniyyah Puteri Padangpanjang, Sumatera Barat, berhasil meraih juara Cipta Cerpen tingkat SMP/SMA se-Kabupaten Tanahdatar dan Kota Padangpanjang.

Kedua santriwati itu adalah Ainul Mardhiyah (Juara 1), dan Naila Husnaini (Juara 2). Sementara Juara 3 berhasil diraih Farid Husein, dan Juara Harapan 1 Vera Yuliana. Keduanya berasal dari SMA Muhammadiyah Batusangkar.
Baca lebih lanjut

Lomba Menulis Resensi Buku Berhadiah Uang Tunai!

Penerimaan naskah: 1 Mei 2015
Ditutup (Deadline): 30 Juli  2015
Pengumuman Pemenang: 17 Agustus 2015

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia menggelar Lomba Menulis Resensi Buku Berhadiah Uang Tunai.

Selain uang, bagi pemenang utama juga akan menerima paket buku dan piagam penghargaan.

Anda tinggal memilih buku-buku di bawah ini jika Anda telah memiliki koleksinya untuk Anda resensi, yaitu:
Baca lebih lanjut

Tujuh Cerita di Kampung Kami

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Cerita satu.

WARGA kampung kami sekarang berdompet tebal. Berjalan ke luar rumah terlihat segeh gayanya. Apalagi kalau celananya cutbray. Pasti berduit dia. Tetapi ketika ditanya apa isi di dompetnya itu, senyum-senyum saja dia. Bersemu merah pipinya. Rupanya, dompetnya hanya berisi kartu, bermacam-macam bentuk dan warna.

Sejak Kepala Kampung menjadi pemimpin di kampung kami, program unggulannya membagi-bagikan kartu, sementara yang dibutuhkan warga adalah duit untuk mengisi dompet dan memenuhi segala kebutuhan di rumah tangga. Engku Kari berpikir, andai saja kartu yang dibagikan Kepala Kampung itu bisa digesek di mesin ATM dan keluar duit, lumayan juga pikirnya.
Baca lebih lanjut

Ratusan Siswa dan Guru Tonton Film “Ampek Sen”

TANAH DATAR, PADANG TODAY.COM – Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Budaya Padang (Wilayah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Bengkulu), Drs. Nurmatias, M.Hum., secara resmi meluncurkan film pendek “Ampek Sen” karya sineas muda Mevi Rosdian, Sabtu (4/4), di SMA Negeri 1 Batipuh, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Sebanyak 600-an siswa, guru dan masyarakat setempat menyaksikan film yang diadobsi dari cerita pendek karya Irzen Hawer, seorang novelis dan guru SMA Negeri 1 Batipuh. Sebelumnya, cerpen tersebut pernah memenangkan juara 3 Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia pada 2014.
Baca lebih lanjut

Satu Hari Ketika Kau Bilang Bulshit!

MUHAMMAD SUBHAN
email: rinaikabutsinggalang@yahoo.com

Di kampus Fakultas Kedokteran, sesudah mata kuliah Psikologi Abnormal.

“Aku harap kau membenciku.”

“Tidak. Aku tidak bisa.”

“Kenapa?”

“Aku mencintaimu.”

“Tapi aku sudah jadi milik orang lain.”

“Aku tahu. Cinta tak harus memiliki.”

“Tapi sikapmu membuatku tidak nyaman.”

“Oh. Aku tidak berharap apa-apa. Aku hanya ingin mengagumimu.”
Baca lebih lanjut

Menggagas Gerakan Pasaman Menulis

KURNIA HADINATA
Penulis adalah pecinta sastra, berdomisili di Panti-Pasaman

“Ini adalah potongan jalan yang belum beraspal, jalan menuju sebuah perkampungan yang dulu mengisolasikan diri dari masyarakat Lubuk Sikaping. Mereka berasal dari daerah Kampar. Setiap aku melewati jalan ini selalu menyenangkan, seperti membawaku surut ke suatu masa yang telah terjahit dengan anganku.”

Inilah salah satu cuplikan cerpen karya Yulisda, peserta dalam Lomba Menulis Cerpen dalam rangka HUT Pasaman ke-70 yang diselenggarakan Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Lomba yang dibuka pada Juli hingga ditutup 23 September 2014 silam telah melahirkan sejumlah cerpenis muda Pasaman.  Secara umum lomba ini telah mampu melahirkan cerpen dengan keunikan dengan gaya dan rasa khas Pasaman. Tentu sebagaimana layaknya sebuah lomba, ada aturan yang harus dijalani, peserta diatur dengan tema tertentu. Dalam lomba ini panitia mengikat cerpen peserta dengan tema kearifan lokal Kabupaten Pasaman di antaranya kepariwisataan, seni tradisi, kuliner dan keindahan alam.
Baca lebih lanjut

Laptop

MUHAMMAD SUBHAN

“Carilah yang lain, aku rela kau madu, atau kau ceraikan sekalipun,” kata Laptop itu kepada Lelaki di hadapannya.

Ruangan hening.

Waktu seolah berhenti.

Lelaki itu tercenung. Timbul rasa ibanya. Bertahun-tahun, sepenuh kesetiaan, Laptop itu telah menjadi kekasihnya, dalam suka dan duka. Melahirkan banyak kata-kata yang membuatnya hidup dan mewarnai kehidupannya. Baca lebih lanjut

Tasya Bertanya Tentang Tuhan

MUHAMMAD SUBHAN

Ada gejolak tersembunyi di hati Tasya. Gadis kecil itu bertanya tentang Tuhan. Tuhan yang selama ini ia dengar dari mama, papa, dan juga dari guru-gurunya di sekolah.

“Tuhan itu apa, sih?” Tasya bertanya dalam hatinya. Pertanyaan yang membuatnya bingung. Kenapa orang-orang senang membicarakan Tuhan? Padahal setahu Tasya, orang-orang itu tak pernah melihat Tuhan.
Baca lebih lanjut

‘Darah’ Muhammad Subhan, Sebuah Kritik yang Menggelitik

Oleh Rika Silviani

‘Darah’, salah satu cerpen Muhammad Subhan yang terdapat pada antologi cerpen 25 Cerpenis Sumatera Barat yang berjudul ‘Potongan Tangan di Kursi Tuhan’ (2011). Cerpen ini memang beda dari cerpen yang lain. ‘Darah’ merupakan judul yang sangat unik dan penuh tanda tanya bagi pembaca. Apakah darah merah, darah muda, atau darah yang lainnya akibat kecelakaan atau pembunuhan. Semua itu akan terungkap pada cerpen “Darah” oleh Muhammad Subhan. Darah tak akan pernah berhenti untuk mengalir.
Baca lebih lanjut